Sepucuk Pesan dari Bumiaji

Bumiaji, nama sebuah kecamatan di Kota Batu (bukan Malang), Jawa Timur. Saya mengenal nama ini ketika terjadi bencana banjir beberapa tahun lalu. Selepas kejadian tersebut tim dari channel YouTube Pecah Telur membuat beberapa konten berlatar Bumiaji. Satu di antaranya menampilkan sosok petani berkemajuan, Rahmad Hardiyanto.



Ia mengembangkan Kebun Jambu Kristal meneruskan usaha mertuanya. Di bawah brad Bumiaji Sejahtera, kebun jambu yang semula hanya 60 pohon kita telah berkembang menjadi ribuan. Uniknya, Mas Hardi, begitu biasa menyapanya tidak tumbuh sendiri. Sebenarnya, jika mau, ia bisa saja menyewa atau membeli lahan baru untuk ditanami lagi. Tetapi itu tidak ia lakukan.



Ia lebih memilih merangkul para petani sekitar untuk tumbuh bersama. Membantu mereka dalam perawatan sampai pemasaran. Dengan usaha gigih Mas Hardi, pemasaran Jambu Kristal Bumiaji mampu menembus pasar modern. Dengan harga yang tentu jauh lebih layak. Selain bermitra dengan petani lokal, Mas Hardi juga membuka kesempatan kerjasama dengan petani di berbagai daerah. Sekitar dua tahun lalu, saya termasuk yang menjalin mitra dengan Mas Hardi. Mendatangkan langsung bibit dari Bumiaji untuk saya tanam di Sleman.

 


Alhamdulillah pekan lalu bisa menyempatkan bertemu langsung dengan Mas Hardi di Bumiaji. Di sela kegiatan yang ada, masih ada waktu untuk silaturahmi ke Bumiaji. Sebetulnya beberapa bulan sebelumnya sempat ke Balai Kota Batu, dan kontak dengan Mas Hardi. Tetapi karena jadwal kegiatan yang tidak memungkinkan, akhirnya urung.



Berbincang dengan Mas Hardi dan melihat secara langsung kegiatan di Bumiaji Sejahtera saya mengambil beberapa pesan penting. Bahwa dunia pertanian masih sangat menjanjikan, bila dikelola secara intensif dan kreatif. Mas Hardi memadukan dengan wisata edukasi, termasuk menyediakan homestay.


Selain itu, untuk memembus pasar modern. Jambu Kritasl yang dia jual dikemas dengan bagus. Serta melalui proses penyortiran. Sehingga mampu bersaing dengan beragam produk buah dari berbagai negara.


Soal pemberdayaan, apa yang dilakukan Mas Hardi tidak sekadar retorika. Ia mengajak petani untuk tumbuh bersama. Alih-alih memperluas lahan, ia justru mengajak para petani sekitar untuk menanam Jambu Kristal bersama-sama. Soal keterampilan dan kerja keras, petani Indonesia tidak perlu lagi diragukan. Mereka hanya butuh akses pasar dan harga jual yang layak. Sehingga mereka bisa terus melakukan produksi secara kontinyu.


Tidak butuh program-program mewah dengan label asing. Petani Indonesia telah terbiasa mampu bertahan dari zaman ke zaman. Maka apa yang dilakukan Mas Hardi, patut dijadikan teladan. Ketimbang memberikan ‘santunan’ memberdayakan petani akan membuat mereka tetap bisa mencukupi kebutuhan hidup secara mandiri dan merasa terhormat.


Matur nuwun Mas Hardi, semoga kita bisa bertemu. Di Kebun Jambu Kristal Terbesar di Sleman: Tani Juara.

Tidak ada komentar untuk "Sepucuk Pesan dari Bumiaji"