Menjadi Tinggi Tanpa Menginjak Orang Lain

Di depan Balai Kota Solo kami bertemu. Ia mempersilakan saya untuk duduk di becak. Meskipun baru sebentar bertemu ceritanya langsung deras mengalir. Saya yang kebetulan mendapat jatah liputan di sana, seperti mendapatkan teman untuk bercerita. Sebagai pendatang, Pak Paijo, panggil saja demikian, harus berjuang untuk bertahan hidup dan menghidupi keluarga. Ia pernah berprofesi sebagai pemungut sampah, dari perumahan ke perumahan. Ternyata, menjalani profesi demikian pun tidak sepi dari persaingan. Ia kerap harus berebut dengan pemungut sampah lain. 



Sampai ia memutuskan menjadi pengayuh becak. Siang itu ia sedang menunggu penumpang. “Saya biasa antar jemput anak sekolah mas,” ungkapnya. Pekerjaan yang setidaknya menjadi harapan untuk mendapatkan rupiah. “Dulu saya menjadi petugas pengambil sampah, tetapi sering berselisih dengan sesama petugas karena rebutan lahan,” ia berkisah. “Akhirnya saya memutuskan untuk berhenti, tidak ada baiknya mengarahpak keuntungan sendiri dengan menjatuhkan orang lain,” sekira begitu ungkap Pak Paijo. Lantas saya tersadar, dalam profesi yang bagi sebagian orang dianggap ‘pinggiran’ sekalipun ternyata tetap ada persaingan. Bahkan saling menjatuhkan. 

---

Menjelang Pemilu, di jalan-jalan banyak kita temukan aneka rupa banner kampanye. Dengan masing-masing kreatifitas yang seolah tanpa batas. Sayangnya tidak sedikit yang pemasangannya melanggar aturan. Di paku di pohon, tikungan yang mengganggu pengguna jalan, sampai dengan pemasangan yang tidak berizin. Begitu ditertipkan, malamnya sudah terpasang lagi baner lainnya. Lebih cepat ketimbang jamur yang tumbuh di musim penghujan.


Uniknya, meskipun sama-sama melanggar. Pemasangan banner pun saling culas. Menutup baner Caleg lain, atau sengaja merusaknya. Benar-benar tanpa etika. Sudah jelas pemasangan melannggar, masih juga saling sikat-sikut. Jika berdalih, yang memasang adalah tim sukses, harusnya para Caleg yang terhormat memberikan arahan kepada tim-nya untuk menaati aturan.


Padahal, untuk meraih kesuksesan tidak harus kita menjatuhkan orang lain. Kita bisa berjalan bersama-sama untuk mewujudkan harapan. Menjadi tinggi tanpa harus menginjak kepala orang lain. Membesarkan yang kecil tanpa harus mengecilkan yang besar.

Barat | 20 Januari 2024

Tidak ada komentar untuk " Menjadi Tinggi Tanpa Menginjak Orang Lain"