Belajar Menanam

Jika engkau malas membaca buku, cobalah belajar menanam. Konon indeks kegemaran baca Indonesia kini masuk kategori sedang. Semoga saja kabar ini benar.

belajar menanam



Membaca (buku) bukan suatu hal yang mudah dipaksakan. Ia sepertiya terbentuk karena kebiasaan. Di masa kini, untuk membiasakan hal tersebut tidak mudah. Di tengah gempuran aneka sajian gadget yang ringan dalam genggaman.

Apalagi, menyimak diskusi dengan Prof Muhamad Ali dari Universitas California pekan lalu. Buku-buku di Indonesia yang berkualitas sangat terbatas. Termasuk jurnal-jurnal ilmiah.

Merujuk pada ungkapan, "Kamu adalah apa yang kamu baca." Maka persoalan menjadi bertingkat. Minat baca rendah, dan kualitas bacaan yang kurang memadai.

Revolusi penerbitan sejak adanya POD alias Print On Demand dan penerbitan indie, turut mengubah arah perbukuan Indonesia.

-----
Maka, mari menanam. Kebiasaan yang tidak kalah elite ketimbang membaca. Asupan gizi yang setiap hari kita santap sebagian besar berasal dari aktivitas menanam.

Di Sekolah Rakyat Nanggulan, insyaAllah segera hadir Kelas Menanam. Mengajak adik-adik untuk mengenal aktivitas menanam. Sebagai orang desa, kegiatan ini lebih mudah diaplikasikan ketimbang berbicara soal pendaratan manusia di bulan.

Ke depan, semoga akan banyak mereka yang bercita-cita menjadi petani. Turut memperkuat ketahanan pangan nasional secara riil. Tidak lagi menjadi pedagang khusus impor.

Bagi Anda yang tertarik dengan aktivitas Kelas Menanam. Silakan bisa ikut berkontribusi dalam program lajutan #BerbagiBenih Donasi Anda akan kami alokasikan untuk penyediaan benih gratis dan dibagikan ke masyarakat.

Tetaplah menanam, bahkan seandainya kita tahu besok adalah hari kiamat. “Sekiranya hari kiamat hendak terjadi, sedangkan di tangan salah seorang di antara kalian ada bibit kurma maka apabila dia mampu menanamnya sebelum terjadinya kiamat maka hendaklah dia menanamnya.” (HR. Imam Ahmad)

Barat | 15 April 2021

Tidak ada komentar untuk " Belajar Menanam"