Bisnis Pendidikan

Ramadhan lalu sempat mendapat tugas dari kantor untuk mengikuti kegiatan di Depok Jawa Barat. Saya menginap di Hotel Santika. Beberapa hari di sana, sempat bertemu dengan anak-anak SMA yang juga menginap di lokasi yang sama. Kebetulan waktu itu masa liburan sekolah.
Seleksi Dewan Pendidikan Kabupaten Sleman

Jarang sekali bercakap dengan orang yang belum dikenal di dalam lift. Hanya saja karena lantai yang dituju berada di lantai 20-an lumayan cukup waktu untuk membuka pembicaraan, apalagi jika shalat tarawih juga bareng.
Dari pembicaraan itu, mereka mengaku siswa SMA yang sedang mengikuti les privat selama beberapa hari di hotel. Rupanya, ada lembaga bimbingan belajar yang membidik kalangan kaya semacam mereka dengan membuat paket privat di hotel berbintang. Bagi orang tua kaya dan tidak punya cukup waktu mendampingi anaknya, mungkin program semacam ini menarik. Kami juga berbincang dengan para pengajar, yang masih merupakan mahasiswa.
Bisnis pendidikan memang menarik. Kadang unik. Bagaimana orang tua rela membayar jutaan rupiah agar anaknya bisa belajar di lembaga bimbingan belajar yang hanya satu-dua jam setiap hari. Sementara mereka ingin gratis biaya sekolah!
Atau tradisi study tour, yang terkadang hanya tournya saja yang utama. Study-nya entah. Dulu dalam bayangan saya, ketika study tour memang benar-benar ada hasil pembelajaran yang dicapai oleh siswa. Tetapi tampaknya, itu bukan menjadi prioritas.
Buku. Pendidikan tidak lepas dari buku. Dan buku menjadi ladang tersendiri untuk bisnis. Ketika saya SD, masih ingat buku kami bisa bergantian dengan kakak kelas. Jadi digunakan turun-temurun. Sekarang, bahkan setiap semester buku pun bisa berganti, dan bukan hanya satu!
Sekarang, kita akan melihat seperti apa arah pendidikan ke depan. Wacana dihapuskannya Ujian Nasional, apakah akan nyata atau sekedar retorika seperti lazimnya kebijakan selama ini.
Secara pribadi, sekarang mulai tertarik dengan pembelajaran ala Kuttab Al Fatih. Murid tidak dibebani berbagai macam pelajaran dan tidak sampai seharian di sekolah. Tetapi mereka dibekali modal dasar keimanan dan ilmu pengetahuan yang bisa dikembangkan. Berharap, semoga Kuttab tak terjebak dalam Bisnis Pendidikan.

Barat || 11 Januari 2020

Tidak ada komentar untuk "Bisnis Pendidikan"