Kisah Hibah Setengah Milyar

Di sela istirahat siang, mencoba membuka kembali percakapan di Whatsapp. Ini kisah lain dari beberapa pewakaf yang menakjubkan. Sulit dinalar. Setelah saya ceritakan ada seorang yang membawa puluhan gram emas warisan dari mertua dengan total nilai lebih dari empat puluh juta, seorang yang dengan ringan menyerahkan dua puluh juta hingga hamba Allah yang mewakafkan satu rumah berikut isinya.



Pekan kemarin, sebuah pesan WA masuk mengabarkan niat seorang muslim menyumbang pesantren wirausaha yang sedang kami rintis. Bentuknya bukan berupa uang melainkan dua bidang tanah, ditaksir oleh beliau nilainya Rp 670 juta alias setengah milyar lebih 170 juta! Subhanallah. Maha Suci Allah yang menggerakan hati setiap insan.
----
Singkat cerita, kami berembug untuk 'menguangkan' dua bidang tanah tersebut. Jumlah sekian tentu bukan sedikit menurut ukuran kami, butuh waktu untuk mencari pembeli. Maka energi syirkah kami terapkan, patungan membeli tanah tersebut dan hasilnya diserahkan untuk pembangunan pesantren.
Dengan energi Syirkah, ternyata tidak butuh waktu lama. Bahkan mampu mengundang muslim lainnya untuk bersama dalam bersyirkah. Mereka dengan senang bergabung ke dalam Lembaga Pengembangan Wakaf dan Property yang kami rintis.
----
Lantas, apakah tanah tersebut akan kami manfaatkan sendiri? Tentu tidak, menurut rencana akan dibuat talud dan dipecah menjadi beberapa kavling. Sebelum dipasarkan kepada pembeli. Taksiran awal, setidaknya bisa laku di atas Rp700 juta!
Demikianlah, perpaduan antara kedermawanan dan syirkah. Membuat sesuatu yang sebelumnya mustahil dan sulit, bisa diselesaikan dengan cepat.
Sekali lagi saya percaya, banyak muslim yang kaya lagi dermawan. Saya juga percaya, menjadi pengusaha itu banyak manfaatnya.
Harta sesungguhnya adalah apa yang dimakan hingga habis, digunakan hingga usang dan disedekahkan. “Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)"

Barat || 25 Oktober 2019

Tidak ada komentar untuk "Kisah Hibah Setengah Milyar"