Negeri Para Pengepul Asap

Sewaktu menjadi Menteri BUMN, konon Dahlan Iskan dibuat tercengang. Pasalnya banyak puntung rokok di ruangan rapat para direksi BUMN. Padahal ruangan ber-AC. Maka ia pun mengungkapkan, jika pimpinannya saja seperti itu, lantas bagaimana karyawan lain. Demikian seperti ditulis Fuad Baradja dalam buku 'Siapa Bilang Rokok Nggak Bisa Bikin Kaya'


asap rokok


Tidak banyak yang tahu, jika Indonesia merupakan satu-satunya negara di Asia Pasifik yang belum meratifikasi Framework Convention on Tobacco Control (FCTC) atau Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau.

Ada enam negara lain di dunia yang bersikap sama dengan Indonesia yakni Andorra, Eritrea, Liechtenstein, Malawi, Monaco dan Somalia.

Ironisnya, karena keputusan tersebut seringkali delegasi Indonesia dalam konferensi-konferensi kesehatan tingkat dunia harus 'dipinggirkan'. Terkadang mereka diberi ID Card yang berbeda, ditempatkan di kursi paling belakang dan terkadang tidak diberi mikropon alias tidak mendapat hak bicara. 

Konon rokok ditengarai sebagai pintu masuk orang mencoba Narkoba. Anehnya produksi rokok di Indonesia menurut keterangan Kemenkeu mencapai 300 miliar batang untuk tahun 2020 ini!


Meski konon rokok berbahaya, namun pendidikan akan bahaya rokok masih jarang kita temukan di lembaga pendidikan formal maupun non-formal. Bahkan di negeri ini iklan rokok bebas berkeliaran. Kecuali di beberapa tempat, termasuk di Kabupaten Kulon Progo, yang melarang baliho iklan rokok.


Siapakah yang dominan menjadi perokok? Sebagian merupakan golongan masyarakat menengah ke bawah. Untuk kebutuhan pokok saja mereka kadang tidak tercukupi namun masih memaksakan diri mengkonsumsi rokok.


Apakah rokok haram? Yang jelas secara naluriah mayoritas masyarakat menilai rokok tidak baik untuk kesehatan. Seorang bapak yang perokok berat sekalipun akan enggan merokok disamping anak balitanya. Sebab ia tahu asap rokok tidak baik untuk kesehatan.


Lalu mengapa masih banyak orang merokok, sedangkan mungkin para pemilik pabrik rokok, yang menjadi deretan orang terkaya di Indonesia tidak merokok. Seperti kata Taufiq Ismail dalam puisinya, rokok telah menjadi 'tuhan sembilan centi' yang harus selalu dinyalakan untuk mencapai nirwana.


Itulah sedikit kisah dari Negeri Para Pengepul Asap. Pengepul bukan berarti 'pengumpul' melainkan mereka yang 'mengepulkan' asap untuk dirinya dan orang lain.


Mari, kurangi merokok perbanyak berbagi sedekah.


Barat || 7 Desember 2020

Tidak ada komentar untuk " Negeri Para Pengepul Asap"