Ketika yang Dua Telah Menjadi Satu


Beberapa waktu lalu ada tetangga menikah, tapi saya tak mendapat undangan. Undangan justru datang dari sahabat organisasi yang rumahnya relatif lebih jauh, dia juga menikah di hari yang sama. Melihat mempelai yang bersanding di atas pelaminan, sesungguhnya kita sedang menyaksikan tanda-tanda kebesaran Allah yang begitu nyata. Begitu dekat.


Pernikahan adalah ikatan suci, satu-satunya jalan yang dilegalkan Islam untuk menjalin kasih sayang insan berlainan jenis. Dorongan batin yang ada, tidak akan pernah terpuaskan hanya dengan membangun hubungan atas nama 'pacaran'.

Jika pengusung modernitas (media cetak, elektronik, radio, tv) membangun konspirasi destruktif atas nama valentine untuk melegalkan seks bebas. Maka sudah selayaknya kita melawan. Membentengi generasi muslim dengan kesadaran, bahwa menikah itu mudah, indah, murah dan penuh berkah.

Saat kita putuskan memasuki gerbang pernikahan. Sesungguhnya kita telah melayarkan sebuah bahtera menuju laut lepas. Maka sejak awal sepantasnya kita telah mengetahui tujuan yang hendak dicapai. Di mana bahtera itu kelak akan bersandar. Menyadari bahwa di laut ada banyak rintangan. Karang yang kokoh dan runcing siap menghadang. Gelombang yang ganas siap menghempaskan bahtera kita. Hujan dan badai siap mengoyak layar. Rasa lapar dan haus memestikan kita memiliki persediaan bekal yang cukup.

Meskipun demikian ombak dan badai yang mengiringi tidak selalu buruk. Terkadang ombak yang kuat justru akan semakin menghempaskan bahtera kita cepat sampai ke tujuan. Terkadang badai yang kencang, akan meniupkan layar kita agar cepat sampai ke pelabuhan harapan. Begitulah seterusnya. Tinggal bagaimana kokohnya bahtera yang kita bangun. Bagaimana kepiawaian nahkoda dalam mengemudi. Bagaimana awak kapal membantu mengatasi setiap persoalan.

Bagi saudaraku yang baru saja menikah. Semoga mendapat keberkahan dari Allah. Sekarang kalian tak lagi dua melainkan satu. Satu pasangan yang memang telah dijaminkan oleh Allah.

"Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui." (Yaasiin [36]: 36)

Tidak ada komentar untuk "Ketika yang Dua Telah Menjadi Satu"