Ajakan Shalat Azizah
Nama lengkapnya Azizah Nurul Azkia, lahir
pada bulan juli dua tahun yang lalu. Tinggal di desa dengan lingkungan yang
masih asri dan sepi membuat interaksi dengan tetangga bisa terjalin dengan
baik. Azizah juga senang karena ada teman sebaya yang bisa diajak bermain.
Sedang pada pagi hari sengaja kami memasukkannya ke taman bermain. Sedang pada
malam hari, dia tetap bisa bersosialisasi dengan kawannya sewaktu di
masjid/mushalla. Sosialisasi dengan lingkungan menjadi salah satu yang menurut
kami penting, apalagi hidup di daerah pedesaan. Meskipun kadang tidak mudah.
Pernah suatu malam ba’da shalat Maghrib
Azizah pipis di mushalla. Saat itu Azizah tidak memakai pampers. Jadilah
malam-malam saya mengepel lantai mushalla. Sempat muncul rasa kesel juga,
apalagi beberapa ibu-ibu kontan menyalahkan saya dengan nada minor. Tapi
kejadian itu tidak menyurutkan saya untuk tetap mengajak Azizah ke mushalla di
hari berikutnya.
Ya. Sejak ramadhan lalu usia Azizah telah
genap dua tahun. Saya sengaja mulai mengenalkannya dengan masjid dengan
mengajaknya shalat berjamaah, termasuk tarawih. Bahkan Azizah kuat menahan
kantuk hingga usai tadarus. Memang sebagian orang tua ada yang enggan mengajak
putra-putrinya yang masih balita dengan alasan takut membuat gaduh dan mengganggu
orang yang sedang shalat.
Untuk menghindari hal ini, saya mencoba
menjauhkan Azizah dari kawan akrabnya ketika di masjid. Terkadang saya ajak dia
untuk shalat di masjid yang lain, di mana tempat itu masih terasa asing
baginya. Cara ini ternyata cukup efektif membuat Azizah untuk tetap tenang dan tidak
lari kesana kemari.
Usai ramadhan, ada hal menarik yang saya
dapati. Setiap terdengar suara azan terutama Maghrib dan Isya’, Aziah akan
segera berceloteh, “Ayah Shalat...”. Terkadang ketika diajak bertamu ke rumah
orang, begitu terdengar azan, ia akan segera mengajak shalat, mencari dari mana
arah suara azan.
Bukan itu saja. Sejak sering diajak ke
masjid, Azizah pelan-pelan mulai hafal Surat Al Fatihah, ia sering mengejanya
dengan terbata-bata. Jika melihat siaran azan di televisi dengan lucunya ia
akan bersujud, menirukan orang yang shalat. Selain itu, Azizah juga telah
mengenal beberapa kosakata baru: wudhu, adzan, sujud, sajadah, masjid, jilbab, dan
pampers.
Azizah kini jadi pengingat. Saat rasa
malas menghampiri berpadu dengan kondisi badan yang capek. Azan tak juga
menggerakkan saya untuk melangkah ke masjid/mushalla. Maka si cantik Azizah
akan segera datang menghampiri dengan suara renyahnya, “Ayah shalat ....” Mengajak
shalat ke masjid/mushalla terdekat. Rabbi habli minasholihiin
Pernah dimuat di Harian Republika
Tidak ada komentar untuk "Ajakan Shalat Azizah"
Posting Komentar