Di Antara Dua Jalan

Meskipun bersilang keris di leher
Berkilat pedang di hadapan matamu
Namun yang benar kau sebut juga benar
(HAMKA)

Penggalan puisi yang ditulis Hamka di Ruang Sidang Konstituante pada 13 November 1957, setelah mendengar pidato Moh. Natsir di Majlis Konstituante. Kegigihan M. Natsir dalam membela Islam mendapat dukungan dari Hamka. Dalam sidang itu dengan tegas Moh. Natsir menyebut bahwa hanya ada dua jalan: Islam atau Atheis. M. Natsir menwarkan Islam sebagai pilihan.



Tidak mengakomodasi ajaran Islam berarti menempuh ajaran atheis. Begitu ringkasnya. Dalam catatan saya, hari ahad lalu, saya mengutip ayat Al Quran yang menerangkan semua makhluk diciptakan berpasangan. Baik yang diketahui manusia maupun yang tidak diketahui manusia. Begitu pula kejadian yang ada di dunia ini, akan ada dua yang bertentangan. Baik-Buruk. Benar-Salah. Dan sebagainya.

Kehidupan ini memberikan pilihan dua jalan, manusia diberi kesempatan untuk memilih dengan konsekuensinya masing-masing.

"Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (Al Balad [90]: 10)

Di satu sisi ada jalan penuh kenikmatan, keindahan dan kesenangan, tetapi diujungnya ada neraka yang menyala-nyala dengan dahsyatnya. Di sisi lain ada jalan mendaki, penuh perjuangan, ujian kesabaran dan kepahitan, tetapi muaranya adalah surga dengan nikmat tiada tara.

Diriwayatkan oleh Muslim dari Anas bin Malik bahwa Rasuullah SAW bersabda, “Surga itu dikelilingi dengan hal-hal yang tidak menyenangkan, dan neraka itu dikelilingi dengan kesenangan-kesenangan.”

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Bukhari dan juga oleh Tirmidzi yang mengatakan bahwa hadits ni shahih dan gharib

Sekarang tinggal pilih, memilih jalan yang terjal mendaki atau sebaliknya. Lalu seperti apa jalan yang terjal mendaki itu?
  • (yaitu) melepaskan budak dari perbudakan
  • atau memberi makan pada hari kelaparan
  • (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat
  • atau kepada orang miskin yang sangat fakir 
(Al Balad [90]: 13-16)

dari Catatan Facebook

Tidak ada komentar untuk "Di Antara Dua Jalan"