PayTren Itu Keren : Menanti Kiprah Manager Investasi Syariah Pertama di Indonesia


Ahad, 7 Januari 2018 lalu, saya mengikuti pengenalan sebuah system bisnis, komunitas, atau apapun itu, yang disebut PayTren. Sebetulanya saya sudah mendengar system ini jauh waktu sebelumnya. Hanya saja mulai tergerak ketika beberapa edisi di Harian Republika mengulasnya. Mulai dari terbitnya izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sampai dengan adanya Fatwa dibolehkan bisnis PayTren dari Dewan Syariah Nasional (DSN). Lebih mengejutkan lagi, PayTren bisa masuk Bursa Efek Indonesia (BEI).


Konsep yang digelorakan Ustadz Yusuf Mansur beberapa tahun ini seolah menemukan jalannya. Dengan Networking yang kuat (saat ini member PayTren dikisaran 1,6 juta orang) apa yang dulu dianggap mimpi kini seolah hadir menjadi kenyataan. Nuansa optimis selalu hadir, seperti tercermin dalam wawancara Ustadz Yusuf Mansur di acara Blak-Blakan Detik.Com.



Melihat beberapa produk PayTren yang disajikan, cukup menarik minat saya. Seperti Marketplace Belanjaqu.com, Umrah Merdeka, PayTren Asset Management (PAM) dan lainnya. Jadilah saya tertarik dan pada hari itu juga saya transfer Rp 350.000 untuk membeli semacam lisensi dengan beberapa keuntungan yang saya dapatkan.

Pada hari pengaktifan juga, saya langsung mencoba salah satu produk PayTren, yakni isi ulang pulsa, dan hasilnya? Tidak mengecewakan! Dengan harga bersaing seperti counter HP umumnya. Proses isi ulangnya pun cepat dan bisa dilakukan dari HP kita. Simpel dan praktis.

Tapi tunggu, bukan hanya isi ulang pulsa, tetapi juga bisa untuk bayar listrik, PDAM, beli tiket kereta dan pesawat, dan masih banyak lagi lainnya. Semua tersedia dalam genggaman. Hebatnya lagi, di PayTren kita tidak sekedar sebagai konsumen, tetapi kita bisa menjadi bagian dari ‘pemilik’ PayTren.

Informasi lebih lanjut, jika berkenan untuk tahu tentang PayTren silakan kontak Saudara Eko via WA/SMS -------. [adm]

Disclaimer: Setelah beberapa bulan berinvestasi, ternyata tidak sesuai harapan, bahkan modal awal semakin berkurang. Maka setelah sekitar setahun, saya berhenti mengikuti PAM.




Tidak ada komentar untuk "PayTren Itu Keren : Menanti Kiprah Manager Investasi Syariah Pertama di Indonesia"