Jangan Berhenti Berbuat Baik : Keikhlasan Dokter yang Membuat Seorang Perawat Menangis


Seorang dokter yang terlihat begitu tergesa-gesa memasuki ruangan operasi tiba- tiba dihampiri oleh ayah dari anak yang akan dioperasinya. "Kenapa Anda lama sekali datangnya? Apa Anda tidak tahu kalau anak saya terancam jika tidak segera doperasi?" labrak si ayah pada sang dokter.



Dokter itu tersenyum lalu menjawab, "Maaf, saya sedang tidak tugas hari ini, tetapi saya segera ke sini setelah ditelpon dari rumah sakit."

Kemudian sang dokter menuju ruang operasi. Setelah beberapa jam di ruang operasi, dokter itu keluar dengan senyum mengembang di wajahnya. "Syukurlah, keadaan anak Anda kini stabil."

Tanpa menunggu jawaban si ayah, dokter tersebut melanjutkan ucapannya, "Perawat akan membantu Anda jika ada yang ingin ditanyakan." Dokter itu segera berlalu dari pandangan si ayah.

"Kenapa dokter itu angkuh sekali? Dia kan sepatutnya memberi penjelasan mengenai keadaan anak saya!" keluh sang ayah pada perawat.

Sambil menunduk dan meneteskan air mata, perawat itu menjawab, "Anak dokter tersebut meninggal dunia pada kecelakaan kemarin sore. ia sedang menguburkan anaknya saat kami meneleponnya untuk melakukan operasi pada anak Anda. Sekarang anak Anda telah selamat, dan ia bisa kembali berkabung."

Mendengar jawaban perawat itu, si ayah diam seribu bahasa seakan mulutnya terkunci rapat.

Ini salah satu kisah yang dikutip dari buku "Jangan Berhenti Berbuat Baik" Mahroji Khudori.

Penulis : Mahroji Khudori
Halaman : 304 hlm
Dimensi : 14 x 20 cm
Berat : 244 Gram
Tahun : 2015
ISBN : 978-602-7820-28-9
Kategori : Inspirasi
Harga : Rp 52.000


Sumber: proumedia.com

Tidak ada komentar untuk "Jangan Berhenti Berbuat Baik : Keikhlasan Dokter yang Membuat Seorang Perawat Menangis "