Menulis, Berawal dari Keinginan atau Kebutuhan?
Meletakkan
dasar penting dalam menulis buku. Menulis, berawal dari keinginan atau
kebutuhan. Setelah membaca buku Don’t Make Me Think! – nya Steve Krug, saya
mulai akrab dengan satu kosakata yang mengesankan : kebergunaan. Kebergunaan seharusnya
memang menjadi latar belakang penting dari kreativitas yang kita lakukan. Begitupun
dalam membuat dan merawat blog. Meski orang lebih akrab dengan rumus, Trafik = Uang.
Banyak pengunjung sama dengan banyak uang. Karena memang kemungkinan klik iklan
semakin besar. Maka tak heran jika sebagian blogger lebih mementingkan olah
SEO, meskipun isi blognya tak begitu berguna. Bagi saya sendiri, kebergunaan
postingan menjadi hal penting.
Saya
mendapat poin penting saat mengikuti seminar tentang kepenulisan yang diadakan
oleh Digibooks Yogyakarta. Pembicaranya CEO-nya Digibooks Febriyo Hadikesuma.
Penulis enam buku tentang bisnis dan pembina lebih dari 2000 UMKM. Lokasinya di
Diploma Ekonomi UGM. Meski saya sempat kesulitan menemukan ruang seminar karena
pas barengan dengan expo yang diadakan para mahasiswa dan pelaku UMKM. Poin pertama
yang cukup mengena adalah apakah yang melandasi untuk menulis? Want vs Need.
Keinginan atau kebutuhan?
Jika
memang menyasar penerbitan buku sebagai industri maka penulis mesti benar-benar
memperhatikan apa yang dibutuhkan oleh pembaca/konsumen. Kebergunaan dari isi
buku yang ditulis patut menjadi tujuan utama. Karena itu yang dibutuhkan
pembaca. melakukan riset dan plot segmentasi pasar juga tak boleh ditinggalkan.
Menulis
yang berawal dari kebutuhan akan melahirkan ide-ide bermanfaat. Sedang menulis
yang bersumber dari keinginan, rawan untuk berhenti di tengah jalan. Karya tidak
tuntas. Kalau saya penyakitnya, jika sudah mentok akhirnya ganti judul. Biasanya
jika sudah begini akan terus berulang-ulang sampai punya banyak koleksi judul.
Menulislah karena kebutuhan dan bermanfaat
bagi orang lain. Hingga mereka yang membeli buku tak merasa kecewa. Banyak buku
dengan cover bagus, dan promosi gencar namun nyatanya tak banyak berguna. Akibatnya
orang merasa tertipu. Menulislah dengan tujuan kebergunaan, maka karya Anda
akan selalu diingat pembaca. [e]
Tidak ada komentar untuk "Menulis, Berawal dari Keinginan atau Kebutuhan?"
Posting Komentar