Ia Tak Pernah Salah Alamat
Di tengah kian menjamurnya alamat palsu, ternyata ia
tetap tak tersesat. Ia tak salah alamat. Dulu ketika kecil saya sering bertanya
bagaimana bisa para pedagang di pasar dengan dagangan yang sama tapi tetap ada
saja pembelinya. Begitupun setiap pasaran Wage saat menemani almarhumah Ibu
berbelanja ke Pasar Kenteng di Kabupaten Kulon Progo, saya sering memperhatikan
deretan pedagang bibit tanaman cabe sepanjang jalan, bagaimana mungkin mereka
bisa akrab, bukankah mereka saling bersaing, berebut calon pembeli?
Jika kita pergi ke soping di selatan pasar Beringharjo,
kita akan menemukan pasar buku terbesar di Yogyakarta, hampir seluruh isinya
pedagang buku, lalu bagaimana mereka bisa seperti itu? Apakah mereka tidak
saling berebut rizki?
Di sinilah uniknya, ternyata calon pembeli lebih senang
berbelanja di kawasan yang punya banyak pilihan. Jika Anda berdagang buku
sendirian, sangat mungkin dagangan Anda tidak selaris mereka. Begitupun penjual
tanaman cabe tadi, mereka ternyata juga laris.
Dan satu hal yang pasti, setiap insan memiliki jatah
rizki masing-masing. Ia tidak akan tertukar. Ia tidak akan nyasar. Ia tidak
akan salah alamat! Maka percayalah rizki Anda pun tidak akan salah alamat.
Jangan khawatir
Saya salin dari notes FB
tertangga: 3/1/2012
Tidak ada komentar untuk "Ia Tak Pernah Salah Alamat"
Posting Komentar