Bambu, Banjir dan Biosphere

Dua hari kemarin berturut-turut berbagi cerita dengan kawan. Pertama dengan seorang kawan dari PDM Kota Yogyakarta, ketika belajar input data di aplikasi bedukmutu.com. Saya bercerita tentang startup yang telah terbukti membantu ribuan petani dari berbagai daerah, namanya IGrow (bisa dicek di igrow.asia)
Hari berikutnya, berbekal rasa penasaran, perjalanan saya arahkan ke selatan, beberapa km dari pantai selatan. Tepatnya di Bambanglipuro. Meski sempat muter-muter, rasanya saya hafal daerah itu. Akhirnya ketemu juga peternak inovatif, Madu Klanceng Jogja - MKJ yang rupanya hanya beberapa meter dari rumah 'Profesor' Pisang, Pak Lasiyo. Di sana selain melihat langsung peternakan Klanceng, sekaligus bercerita tentang IGrow.


-------
Kini, komisaris utama IGrow yang juga perintis puluhan startup unik meluncurkan startup baru yang memungkinkan orang dari berbagai daerah ikut membantu mengatasi banjir di Jakarta.
Seperti yang selalu terdengar setiap musim hujan, Jakarta menjadi daerah yang langganan terkena banjir. Letak Jakarta yang merupakan dataran rendah, menjadi wilayah yang terkena aliran air dari berbagai hulu sungai di Jawa Barat. Sehingga penanganan banjir Jakarta tidak bisa hanya dilakukan dengan pembuatan kanal-kanal, melainkan perlu solusi menyeluruh termasuk dengan memperbaiki daerah aliran sungai di Jawa Barat. Dan kita bisa berpartisipasi.
------
Caranya? Dengan menanam ribuan bambu. Bambu ini dikenal sebagai tanaman yang mampu mencegah erosi tanah, menahan air hujan sehingga bisa terserap tanah, serta cepat dalam perkembangbiakan.
Startup Biosphere, akan melakukan penanam untuk Anda. Menurut rencana untuk tahap awal akan ditanam 5000 Bambu. Satu unit bambu membutuhkan biaya Rp110ribu. Apabila bambu yang ditanam berhasil tumbuh baik, maka pemodal akan mendapatkan insentif.
Guna memastikan bambu tertanam dengan baik dan terawat, surveyor dan verifikator akan memeriksanya setiap enam bulan sekali. Sampai tiga kali pemeriksaan.
------
Yang pasti, kita bisa niatkan sebagai bagian kebersamaan dalam memelihara kelestarian alam dan mencoba berbuat nyata untuk menanggulangi banjir di Jakarta.
"Tidaklah seorang Muslim menanam suatu tanaman melainkan apa yang dimakan dari tanaman itu sebagai sedekah baginya, dan apa yang dicuri dari tanaman tersebut sebagai sedekah baginya dan tidaklah kepunyaan seorang itu dikurangi melainkan menjadi sedekah baginya." (HR. Muslim)
sumber foto : biosphere.id

Tidak ada komentar untuk "Bambu, Banjir dan Biosphere"