Resolusi Memperbaiki Peringkat E-MPA Masuk Lima Besar Indonesia
Saat mengikuti workshop E-MPA di
Kaliurang Sleman Yogyakarta, di sela kegiatan tersebut saya sempat memiliki ide
dan pemikiran yang kemudian saya petakan demikian.
Saya percaya DIY bisa masuk
5 besar dalam pelaporan e-MPA, karena memiliki beberapa keuntungan.
Pertama,
jumlah satker yang relatif sedikit.
Kedua,
geografis yang berdekatan dan mudah dijangkau.
Ketiga,
SDM yang memadai
Keempat,
jaringan internet dan sarana lain yang tersedia baik
1. Membangun
jaringan informasi dankomunikasi antar PIC dengan pengelola Kanwil, atau antar
PIC memanfaatkan teknologi informasi yang ada. (sms, media sosial, blog)
- Membuat
list nomor kontak PIC
- Membuat
grup facebook tentang e-MPA/PIC
- Membuat
blog gratis, untuk media informasi dan penyimpanan file-file yang bisa
didownload.
2. Membuat
form excel/print out, yang meliputi isian sesuai dalam aplikasi e-MPA online.
- Form
ini yang bisa dibagikan kepada setiap PIC (bisa juga diupload di blog agar
setiap PIC Satker mendownload dan ngeprint sendiri-sendiri. PIC bisa mengisi
form print out ini atau meminta kepada bendahara/PPK untuk membantu mengisi.
Ini adalah langkah agar data lebih valid, sekaligus mengantisipasi jika
aplikasi online sedang lambat (loading lama). Juga mempermudah ketika mengisi
secara online. Termasuk sebagai arsip jika sewaktu-waktu ingin melakukan
pengecekan.
- Membuat
list, data-data yang dibutuhkan untuk diupload ke e-MPA termasuk format yang
dibutuhkan dan spesifikasinya.
Misal :
Dokumen DIPA PDF Maksimal 10 MB
Foto KPA JPEG Maksimal 100 KB
Dst.
3. Memaksimalkan
sarana informasi.
- SMS
digunakan untuk mengingatkan PIC untuk meng-update e-MPA setiap awal bulan.
- Memberikan
informasi yang bersifat cepat dan mendesak, misal untuk meminta PIC mengunduh
data di blog/facebook.
- Grup
Facebook, digunakan untuk sarana diskusi dan informasi yang bersifat realtime.
- Grup
Facebook digunakan untuk mengupload, list/daftar satker yang belum mengisi
e-MPA setiap bulannya. Sebagai ‘sangsi sosial’, sehingga satker yang lain tahu.
- Blog
digunakan untuk arsip data yang bisa didonwload oleh PIC satker. Sehingga
ketika PIC ingin tahu informasi/data, bisa membuka blog, karena biasanya kalau
menyimpan di laptop masing-masing sering lupa menaruhnya.
4. Memaksimalkan
workshop
- Workshop
dimaksimalkan untuk menyelesaikan input e-MPA, dengan memilih lokasi yang ada
jaringan internet bagus.
- Worskshop
lebih diperbanyak praktik ketimbang teori.
- Setiap
peserta workshop telah menyiapkan seluruh materi yang akan di input.
- Langsung
dibimbing satu per satu.
5. Reward
dan motivasi
- Pemberian
reward dan motivasi kepada para PIC wajib dilakukan karena umumnya PIC memiliki
banyak tugas menjadi operator dari aplikasi-aplikasi.
Hanya saja mungkin
koordinasi dan maksimalisasi outcome workshop yang masih kurang efektif. Tetapi
saya percaya dengan mengoptomalkan potensi yang ada pelaporan e-MPA DIY bisa
masuk 5 besar. Bahkan mungkin bisa menjadi yang terbaik se-Indonesia. Siap!
Saya tertarik dengan artikel yang ada di website anda yang berjudul " Resolusi Memperbaiki Peringkat E-MPA Masuk Lima Besar Indonesia " .
BalasHapusSaya juga mempunyai artikel yang sejenis dan mungkin anda minati. Anda dapat mengunjungi di Pusat Studi Elektronika by Universitas Gunadarma