Babak Akhir Perjuangan PC vs Smartphone

[Info Tekno] – Apakah PC akan segera pensiun dan masuk kotak? Rasanya belum lama saya mengenal komputer. Tepatnya di kelas 2 SMP, tahun 1996. Waktu itu coba ikut kursus komputer, masih pake disket dan CPU yang ditindih Monitor. Saat itu pihak sekolah masih kerjasama dengan lembaga kursus, jadi habis kursus komputer dikukuti, di pindah ke tempat lain. Belajarnya pun di laboratorium IPA bukan di laboratorium komputer. Biasanya di akhir sesi, dengan sedikit usil saya ubah prompt A ke promt C. He he.

www.binatani.com

Namun tampaknya era PC akan segera berakhir. Penetrasi yang deras dari berbagai produk telepon seluler (ponsel) dan tablet menjadi sebab utama. CEO IBM, Lou Gerstner tampaknya sudah punya prediksi sejak 15 tahun lalu. Ia mengungkap, “Era PC sudah berakhir.” Dan apa yang ia ungkapkan kini mendekati kenyataan. Meski berbagai inovasi terus bermunculan. Termasuk perangkat PC yang kini semakin simpel dengan All in One, di mana unit monitor dan CPU menjadi satu. Dengan tampilan monitor lebih slim. Termasuk dengan teknologi layar sentuh. Tetap saja orang mengangkapnya PC sebagai barang yang kurang menarik. Alasannya harga masih terlalu mahal dibanding smartphone yang kini marak dengan harga murah.

Tablet adalah pesain utama dari PC. Di saat tahun 2014 penjualan PC turun 2,9 persen, tak sebanding dengan tablet yang terus mengalami kenaikan. Bahkan di prediksi pada 2015, 321 juta tablet akan dikirim ke segenap penjuru dunia. Sementara smartphone menduduki tahta tertinggi. 88 persen dari 1,9 miliar ponsel tahun ini merupakan smartphone. Dan google android menguasai 30 persennya, disusul Windows dan perangkat berbasis iOS.

PC terus berinovasi. Termasuk model ultramobile. Meski begitu pada tahun 2013 pangsa pasar PC hanya sebesar 13 persen. Akankah dekade ini menjadi babak akhir perjuangan PC? Dan kita menjadi saksi berakhirnya salah satu inovasi yang telah menjadi batu loncatan perubahan dunia. Ataukah PC akan terus bertahan dengan berbagai transformasi yang dilakukannya. Kita tunggu saja. [et.com]